Sabtu, 30 April 2016

Tempat bunuh diri populer di Jepang - Aokigahara

Gue disini bukan buat ngajak bunuh diri bareng-bareng atau memotivasi nih ya... cuma mau jelasin aja tentang nih hutan yang ada di Jepang katanya tempat yang sering banget dipakai buat lokasi bunuh diri. Kita mulai nih.

Aokigahara adalah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji, yang terbentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa. Aokigahara disebut juga sebagai "hutan lautan pohon" karena ketika angin bertiup maka pepohonan disana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Indah bukan ? Tapi sayangnya tempat ini juga dikenal sebagai tempat bunuh diri terbaik di Jepang. Hiii serem ya Σ(-᷅_-᷄๑)


So sad but true, ini adalah destinasi bunuh diri peringkat ke dua di dunia setelah Jembatan Golden Gate di San Francisco. Angka kasus bunuh diri bervariasi tetapi kira-kira setiap tahun ada sekitar 100 peristiwa bunuh diri di hutan ini. Korban bunuh diri ini berusia antara 40 - 50 tahun.

Apakah peristiwa bunuh diri ini hasil dari kutukan novel ? Bisa jadi iya bisa jadi nggak.
Novel karya Seichou Matsumoto, Kuroi Jukai (The Black Sea of Trees), itu menceritakan tentang pasangan yang bunuh diri bersama di Aokigahara. Gue belom baca bukunya kayak apa tapi yang gue tau sekarang kebanyakan kalau ditanya kenapa bunuh diri alasannya karena masalah ekonomi atau tidak diterima di masyarakat (ada juga yang jawab karena putus cinta kali ya kalau di Indonesia). Nah uniknya lagi adalah terdapat buku "The Complete Manual of Suicide" yaitu sebuah buku manual bunuh diri di Aokigahara yang ditulis oleh Wataru Tsurumi. Hal-hal inilah yang memicu meningkatnya peristiwa bunuh diri di Aokigahara.

Terdapat 3 tipe orang yang datang ke tempat ini, pertama adalah orang yang datang untuk melihat keindahan hutan, kedua adalah orang yang ingin melihat hal-hal seram, dan yang terakhir adalah orang yang masuk ke dalam hutan dan tidak akan keluar lagi. 



Di pintu masuk hutan ini terdapat papan tanda yang kira-kira artinya "Hidupmu adalah sesuatu yang berharga yang diberikan orang tuamu. Coba renungkan tentang keluarga dan anak-anakmu. Kamu tidak hidup seorang diri" dan di bawah papan juga terdapat nomor telepon untuk berkonsultasi. Walau sudah ada tanda seperti itu masih ada saja orang yang melakukan bunuh diri. 

Mereka bunuh diri dengan cara menggantungkan diri mereka di batang pohon atau dengan meminum obat hingga overdosis. Korban bunuh diri ini selalu meninggalkan barang-barang mereka, baik mobil, tenda, sepatu, dompet, bahkan ada yang membawa komik (buat hiburan selama bermalam kayaknya). Sebelum bunuh diri mereka biasanya akan menginap di hutan tersebut semalaman dengan membuat tenda. Petugas penjaga hutan disini kalau menemukan ada tenda tersebut pasti menghampirinya dan membantu berkonsultasi agar orang itu tidak jadi bunuh diri walau susah sekali  tentunya untuk meyakinkannya. "Aku telah melihat banyak sekali mayat yang telah membusuk atau dimakan hewan... Tidak ada yang indah dengan mati disana", kata penjaga hutan tersebut.

Oke next. Apakah dihutan tersebut ada hantunya? Kayaknya sih banyak ya soalnya banyak yang bunuh diri begitu sih. Nah gue akan menceritakan mengenai seorang jurnalis yang kemasukan arwan bunuh diri bernama Yamato. Beneran atau nggak siapa yang tahu lah ya「(°ヘ°). Cerita ini diambil dari berbagai web dan blog lain bukan original dari gue hehe.


Sebut saja orang itu Hana/Bunga (ga kreatif amat ya ngasih namanya, kemakan iklan haha). Katanya saat Hana kesurupan, Ia mengaku sebagai Yamato yang merupakan korban bunuh diri. Di kisahnya tersebut, Yamato menceritakan bahwa Ia mengalami depresi karena dipecat dari perusahaannya dan dia ditinggal oleh istri dan anaknya. Karena malu akan keadaannya, Yamato memutuskan untuk bunuh diri demi kehormatannya. Dia gagal melakukan bunuh diri dan tergantung di pohon selama 5 hari (mungkin belum ajalnya), dalam keadaan kelaparan dan kehausan tapi dia masih hidup loh. Selama tergantung Ia menyaksikan berbagai macam hantu yang berterbangan untuk menyaksikan kematiannya dan Ia mendengar berbagai macam suara, baik itu teriakan atau tangisan. Hingga pada akhirnya Yamato ditemukan oleh warga lokal dalam keadaan sekarat. Setelah diselamatkan, Ia memutuskan datang lagi untuk bunuh diri yang kedua kalinya dan akhirnya berhasil sampai akhirnya Ia menjadi salah satu arwah di hutan itu. Oke gitu aja ceritanya. Next!

Terdapat banyak kisah-kisah menyeramkan yang ada di Aokigahara selain cerita di atas dan cerita tersebut dibenarkan oleh salah seorang penjaga hutan yang bertugas untuk menelusuri kawasan hutan Aokigahara. Menurutnya hampir setiap minggu Ia menemukan mayat dan petugas penjaga hutan harus menurunkannya kemudian memasukannya ke ruangan khusus untuk mayat-mayat korban bunuh diri. Penjaga hutan bermain "jan-ken-pon" atau batu-gunting-kertas untuk menentukan siapa yang akan berjaga di ruangan mayat itu. Dikatakan bahwa kalau tidak dijaga maka arwah korban bunuh diri itu akan berteriak di malam hari dan mayat mereka akan bergerak dengan sendirinya.

-Selesai-

Dari cerita diatas, gue rasa ambil ajalah ya positifnya. Gini nih, hidup ini sangat berharga dan tindakan bunuh diri yang sekarang ini dilakukan menurut gue bukan untuk mempertahankan kehormatan melainkan kabur dari kenyataan. Bunuh diri ini merupakan tindakan seorang pengecut yang tidak sanggup untuk menghadapi cobaan dan tindakan tersebut sangat dibenci oleh Tuhan. Dibalik cobaan tuh pasti selalu ada berkah dan jalan keluarnya kok. Kalau ada masalah sebaiknya ceritakan pada orang lain untuk mendapatkan motivasi untuk maju kedepan, pasti banyak lah yang mau bantu terutama keluarga kita tercinta. Banyak orang yang membayar mahal hanya untuk bertahan hidup loh. Jadi jangan sia-siakan hidup dan terus berusaha untuk berpikir positif. Wasalam~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar